23/01/09

Adil Terhadap diri

. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Sebagaimana halnya mesin ataupun
sistem, tubuh kita perlu dipelihara agar dapat terus digunakan dengan
baik (terhindar dari sakit). Pemeliharaannyapun harus komprehensif
dan tidak asal-asalan untuk menghasilkan sosok manusia idaman yang
terpelihara. Secara umum, tubuh kita terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu jiwa (ruhiyah), fisik (jasadiyah) dan akal (fikriyah) yang
harus senantiasa dipelihara agar manusia mencapai titik keseimbangan
yang akan mengoptimalkan segenap potensinya bagi kebermanfaatan
dirinya dan orang lain. Pemenuhan sisi jiwa dan fisik tanpa akal akan
melahirkan seorang yang bodoh dan terbelakang. Pemenuhan sisi jiwa
dan akal tanpa fisik akan melahirkan seorang yang lemah dan tidak
produktif. Pemenuhan sisi fisik dan akal akan melahirkan seorang yang
zhalim dan tidak terkendali.


I. Pemeliharaan
Jiwa

Sebagaimana halnya fisik
manusia, jiwa manusiapun dapat sakit. Dampak dari penyakit kejiwaan
ini tidak kalah parah dampaknya bagi manusia dibandingkan penyakit
fisik ataupun penyakit akal. Perasaan sombong, dengki, buruk sangka
dan berbagai penyakit jiwa lainnya dapat menggerakkan jasad dan akal
untuk berbuat suatu keburukan. Karenanya, jiwa manusia harus
dipelihara. Adapun pemeliharaan jiwa dapat dilakukan dengan :

Memperbaiki
kualitas dan kuantitas ibadah dan mengingat Sang Pencipta Alam
Semesta

Mendalami ajaran agama

Menyediakan waktu untuk
menyendiri dan merenungi aktivitas yang sudah dilakukan sekaligus
reorientasi keberadaan diri sebagai manusia

Menyibukkan diri dengan
perbuatan baik

Membangun
konsep diri yang efektif dengan menyadari kelebihan dan kekurangan
diri serta terus mencoba untuk memperbaiki diri

Bergaul dengan orang-orang yang
baik jiwanya dan benar ibadahnya

Berusaha untuk ikhlash dalam
setiap aktivitas

Memperhatikan
dan memikirkan alam semesta dan hakikat penciptaan manusia

Perbanyak membantu sesama

Menjaga penglihatan,
pendengaran dan hati dari kemaksiatan dan hal-hal yang dapat merusak
jiwa

Senantiasa mengedepankan
pikiran dan sikap positif


II. Pemeliharaan
Fisik

Fisik manusia
memiliki keterbatasan, terlalu sedikit aktivitas pemeliharaan fisik
akan melemahkan fisik, namun terlalu banyakpun tidak baik untuk
fisik. Jadi, aktivitas pemeliharaan fisik harus dijaga kadarnya.
Sakitnya fisik akan berdampak luas bagi produktivitas manusia,
termasuk dalam memenuhi kebutuhan jiwa dan akalnya. Adapun
pemeliharaan fisik dapat dilakukan dengan :

Memelihara
pola makan yang teratur dan memenuhi standar gizi

Memelihara pola tidur yang
efektif

Membiasakan diri berolahraga
secara teratur dan kontinyu

Menghindari makan dan tidur
secara berlebihan

Menjauhi
kebiasaan begadang

Membiasakan diri bangun pagi

Membiasakan diri berpuasa

Tidak membebani diri terlalu
berat dalam pekerjaan

Menjaga kebersihan fisik diri
dan lingkungan

Sebaiknya memiliki kemampuan
dasar bela diri

Menjauhi
rokok, alkohol dan berbagai makanan dan minuman lain yang dapat
mengganggu kesehatan

Secara berkala memeriksakan
kondisi kesehatan

Hal-hal
diatas adalah pemeliharaan fisik secara umum, adapun pemeliharaan
fisik secara khusus (per anggota tubuh) sangatlah banyak dan beragam
metodenya. Misalnya untuk pemeliharaan mata dapat dilakukan dengan
memperhatikan jarak baca ataupun jarak menonton TV, memperbanyak
konsumsi vitamin A, tidak membaca di tempat gelap atau membaca
tulisan yang terlalu kecil, dan sebagainya. Belum lagi pemeliharaan
telinga, mulut, wajah, gigi, tangan, kuku, kaki, rambut dan berbagai
anggota tubuh lainnya.


III. Pemeliharaan
Akal

Seperti
halnya jiwa dan fisik manusia yang membutuhkan pemeliharaan dan
’makanan’, akal manusiapun butuh pemeliharaan dan butuh suplai
’makanan’ secara teratur. Makanan bagi akal adalah ilmu dan
kurangnya pasokan makanan ini akan mengakibatkan kelambanan dalam
berpikir. Sakitnya akal, cepat atau lambat, akan menyebabkan sakitnya
jiwa dan fisik manusia. Karenanya, akal manusia harus dipelihara
dengan baik. Adapun pemeliharaan akal dapat dilakukan dengan :

Melakukan
aktivitas pemeliharaan jiwa dan fisik. Ruhiyah yang bagus dan fisik
yang sehat akan mengoptimalkan sisi fikriyah manusia

Gemar menuntut ilmu, kapanpun,
dimanapun, sampai kapanpun

Mengaplikasikan
dan mengajarkan secara positif ilmu yang dimiliki, walaupun sedikit

Aktif
dalam bertanya dan menggali ilmu pengetahuan

Meningkatkan
kemampuan membaca dan menulis

Gemar berdiskusi dan saling
tukar pikiran/ informasi

Membiasakan diri untuk
mengembangkan dan menyampaikan ide/ gagasan

Konsentrasi
dan teliti dalam menjalankan aktivitas

Tidak menumpuk masalah

Mengoptimalkan
kelebihan dan fasilitas yang dimiliki untuk optimalisasi akal

Menjauhi sikap sombong dan
kikir terhadap ilmu pengetahuan

Menyediakan waktu khusus untuk
menenangkan pikiran


IV. Total
(Human) Maintanance Management

Mengingat
pentingnya pemeliharaan terhadap komponen-komponen penyusun tubuh
manusia, maka diperlukan satu upaya memfasilitasi kesemuanya dalam
satu sistem yang terintegrasi. Tentunya bukan sistem yang
menggembar-gemborkan pemeliharaan fisik yang berorientasi kepada rupa
manusia. Sistem yang mungkin melakukannya adalah sistem pendidikan
terintegrasi. Hanya saja, saat ini kondisinya sistem pendidikan yang
ada lebih menekankan pada sisi kognitif yang lebih identik dengan
pemeliharaan akal saja. Padahal yang dibutuhkan adalah figur manusia
yang mantap ruhiyahnya, kuat fisiknya dan cerdas, mungkin figur
seperti Rasulullah Muhammad SAW atau Ali bin Abi Thalib r.a, yang
terbina dengan sistem pendidikan yang bersumber pada manhaj (metode)
ilahiyah. 

Wallahu a’lam bishawwab